Liburan usai, musim ujian kini di depan mata. Mengikuti tradisi perayaan, kalender pendidikan di Universitas Manchester menempatkan ujian dan deadline pengumpulan tugas – tugas di pertengahan bulan Januari, setelah 3-minggu-liburan Natal dan Tahun Baru berakhir. Empat hari setelah Tahun Baru, para mahasiswa(i) mulai berdatangan ke area kampus, tepat di hari pertama Perpustakaan Universitas kembali beroperasi.
Ada beberapa jenis tugas wajib (assignment) yang dipersyaratkan untuk lulus mata kuliah tertentu. Dua yang paling populer adalah Esai dan Ujian. Pada umumnya, esai utama yang wajib ditulis di akhir semester terdiri dari 3000 s/d 5000 kata. Sedangkan ujian biasanya berupa pembuktian rumus untuk mata kuliah eksakta, atau esai pendek untuk program sosial. Keduanya membutuhkan jenis pembelajaran yang sama rumitnya.
Tidak seperti metode penilaian di Indonesia, untuk esai maupun ujian, materi yang ditulis harus berdasarkan data atau dukungan pernyataan dari ilmuwan melalui jurnal – jurnal dan buku – buku referensi. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, kunci utama adalah banyak membaca, terutama artikel – artikel yang berkaitan dengan materi yang ditanyakan, atau akan ditanyakan.
Maka dari itulah, perpustakaan mendadak jauh lebih ramai daripada hari – hari biasa. Titik – titik yang biasanya sepi dan tidak diminati karena posisinya yang tidak kondusif untuk belajar kini dipadati mahasiswa. Khusus di hari – hari menjelang ujian dan deadline, Perpustakaan Universitas memang beroperasi 24 jam sehari dan 7 hari seminggu. Sehingga tak perlu heran, Perpustakaan hampir selalu penuh baik pagi, siang maupun malam hari.
Buku – buku favorit atau buku wajib setiap mata kuliah hampir sulit ditemukan, karena sudah habis dipinjam para pemburu nilai. Wajah kelelahan bercampur panik menghiasi hampir setiap raut muka mahasiswa. Belajar hingga larut malam, bahkan pagi, tidak lagi menjadi hal yang luar biasa, sama seperti di Indonesia, namun bukan untuk SKS (Sistem Kebut Semalam). Berapapun lamanya waktu yang diberikan untuk menyiapkan bahan esai maupun ujian akan selalu terasa kurang. Ekspektasi pemahaman ilmu yang tinggi dari dosen ditambah level sempurna ala mahasiswa membuat karya akademik menjadi sedemikian berharganya untuk diperjuangkan. Sakit, lelah dan tertekan akibat tugas – tugas tersebut akan terbayar setimpal nanti, ketika hasil keluar, dan terlebih ketika diimplementasikan di dunia kerja kemudian.
Belajar sekaligus bermalam di Perpustakaan