Tag
Perayaan Dalam Keberagaman
Manchester, United Kingdom – Hari Raya Idul Qurban dirayakan oleh seluruh umat Islam sedunia, dengan ajaran dan kewajiban yang persis sama, dari sholat eid berjamaah hingga berkurban untuk yang memerlukan. Yang membuatnya berbeda adalah cara dan ritual perayaan di setiap negara. Sebagaimana hukum mayoritas – minoritas yang secara alami berlaku di tempat manapun di seluruh bagian di dunia ini, suasana berlebaran terasa demikian berbeda di negeri yang lebih dari dua pertiga penduduknya menganut paham trinitas. Segala sesuatunya tampak seperti biasa, jalanan dipenuhi lalu lalang para mahasiswa dan karyawan, perkuliahan dah hari kerja tidak mendapat kompensasi Idul Adha, bahkan mungkin sebagian besar manusianya tidak menyadari kehadiran salah satu hari besar umat muslim. Semua terasa begitu wajar bagi para mayoritas, tetapi tidak untuk kaum yang merayakannya, terutama yang berasal dari negara dimana Idul Adha menjadi sebuah momen penting kebersamaan dan berbagi.
Meskipun jumlah penduduk muslim di Greater Manchester adalah yang terbesar di antara kota – kota lain di United Kingdom, ditambah perpaduan etnik yang beragam, tidak lalu menjadikan kota Manchester terasa benar – benar berlebaran, kecuali di mesjid atau wilayah tertentu yang mayoritas dihuni penduduk muslim. Di Inggris, Eid Adh jatuh pada tanggal 16 November 2010, beberapa jam sebelum jemaah haji melaksanakan sholat Eid di Mekkah. Tidak terdengar adanya perbedaan pendapat mengenai penetapan 10 Dzulhijjah 1431 sebagaimana yang sering terjadi di Indonesia.
Sholat Eid dimulai pukul 08.15 waktu setempat. Beberapa mesjid dan prayer hall menyelenggarakan sholat eid berjamaah. Jemaahnya jelas berasal dari berbagai negara, dari Syria hingga Nigeria, juga Pakistan dan Oman, Saudi Arabia serta Malaysia, semua menunaikan cara menyembah Tuhan yang sama, doa yang sama, ruku’ dan sujud yang sama. Sungguh indah melihat cara Allah menyatukan seluruh keberagaman. Subhanallah. Baca lebih lanjut