Tag
21 April 2008, pukul 08.23 WIB… Dengan mengabaikan arah jalan Natakusuma dan Alianyang, Mbak Vega dengan mulus melintasi simpang jalan H.M. Suwignyo – Uray Bawadi. Kecepatan cukup tinggi untuk mengejar ketertinggalan sidik jari hari ini, sistem absen yang baru diaktifkan sebulan terakhir.
Tiba di pertengahan jalan, kecepatan harus diturunkan untuk mengimbangi padatnya pengguna jalan. “Becak!”, kenapa harus dikendarai beriringan hingga memenuhi lebar jalur sebelah kiri, dan ada sekitar enam sampai tujuh buah jumlahnya, humm..orang kampung darimana ini??
Dengan decak kekesalan, kurayu mbak Vega untuk bersabar mendahului rombongan sampai jalur kanan jalan dari arah berlawanan benar-benar sepi. Begitu melintas, seleret tatapan tajam yang hendak dilemparkan ke sisi rombongan mendadak berubah menjadi senyuman, bahkan sedemikian sumringah.. Bagaimana tidak, serombongan anak taman kanak-kanak dengan riangnya mengenakan pakaian tradisional dari seluruh penjuru Indonesia, tertawa – tawa kecil, bercanda dan tampak bahagianya dapat memamerkan diri dalam road show Kartini via Becak. “Aiih!! Hari Kartini!” ya ampuun, bisa-bisanya lupa dengan ulang tahun kaumnya sendiri..
Kartini, sosok wanita Cerdas nan Kemayu yang dirangkum menjadi satu, wanita yang menginginkan perubahan namun tidak lupa pada kodrat alamiahnya, campuran antara feminisme dan nasionalisme.. Emansipasi, ajaran populernya. Sebenarnya, apa dan bagaimana arti Emansipasi yang sesungguhnya ingin diungkapkan oleh Kartini? mengingat belakangan ini, arti emansipasi seringkali dijadikan dalih dalam rangka membela kepentingan-kepentingan pribadi.
Apakah Emansipasi menginginkan wanita harus bersifat murni seperti seorang pria? Mengharuskan wanita untuk melakukan pekerjaan yang hanya patut dikerjakan oleh pria? Atau bahkan atas nama Emansipasi, lalu wanita boleh mengumbar-ngumbarkan aurat? Oh, tidak…
Iya, wanita memang tidak seharusnya diperlakukan seperti budak atau pelayan yang cenderung disiksa dan diremehkan, tapi pengertian emansipasi sungguhlah tidak layak untuk dilebih-lebihkan. Kodrat wanita jelas, diberi rahim untuk melahirkan, diberi kelembutan untuk menyayangi, dianugerahi keindahan untuk menyenangkan, dan dilebihkan perasaan untuk memberi ketenangan dengan menyentuh hati orang-orang di sekitarnya.
Ajaran Islam pada hakikatnya memberikan perhatian yang sangat besar serta kedudukan terhormat kepada perempuan.
Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebagian kamu lebih banyak dari sebagian yang lain, karena bagi lelaki ada bagian dari apa yang mereka peroleh (usahakan) dan bagi perempuan juga ada bagian dari apa yang mereka peroleh (usahakan) dan bermohonlah kepada Allah dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu (QS 4:32)
Jelas ya, memang ada perbedaan antara pria dan wanita yang tidak bisa dipungkiri oleh siapapun, sepria-prianya seorang wanita.
Wanita harus maju, harus pintar dan mengikuti perkembangan masyarakat, karena disitulah letak kunci keberhasilan mendidik generasi berikutnya. Wanita juga harus kuat dan tangguh, untuk mendukung para pemimpin sepenuhnya. Wanita wajib untuk terus berkarya, di bidang apapun, namun tanpa melupakan kodrat dan kewajibannya sebagai seorang “WANITA”.
Maju terus Wanita Indonesia…!!
didi said:
ketik eman sipasi wanita kirim ke 2104 hehehehhe.
========================
dapatkan hadiah! ziarah ke makam RA.Kartini ;p
Adhit said:
btul bget tuch. emg ga sepantasnya seorg wanita mengerjakan pekerjaan pria. n seorg wanita g harus diam dirumah ngurusin pekerjaan rmh aja, tp jg harus berkreasi donk…
=============================
iya..makanya pria juga harus mendukung ya, bukan memaksa dan mengekang dengan tujuan menghambat 🙂
mriza said:
Akhernye nepost juga mba’, setelah lama ngilang dari peredaran..
😀
iye juga, nanti kalo wanita mintak eman-sipasi..
Laki-laki pon tak maok’ kalah nih, mintak nunung-sipasi..
Kayaknye keren la..
=============================
ha’ah ni bg..akhirnye ketuang juga yg ada di kepala 😀
humm..nunung-sipasi ye…akan dipikirkan… :p
rizko said:
untuk para emak n calon emak selamet ya, moga apa yang di cita2kan RA. Kartini tercapai, tapi jangan kebablasan ya, n majunya jangan cepet2 ya hehehe
sebenernya sejak 1400 an tahun yang lalu udah jelas betapa tingginya derajat perempuan di mata Allah SWT yang terucap lewat lisan Nabi Muhammad SAW. jadi mohon jangan turunkan lagi derajat kalian, please jangan ya
ibarat buah simalakama, jujur kami seneng sekali ngeliat tubuh indah kalian, tapi please hati nurani kami yang paling dalam justru sedih melihatnya (kayaknya sih banyakan senengnya hehehe)
seperti yang Nabi Muhammad bilang, siapa yang paling pantas kamu hormati : Emak, Emak, Emak, yang terakhir baru Ayah…
So. Hidup Emak!!!
============================
Hiduuup Enyaaak..!!! hehe…
Sawali Tuhusetya said:
tahu2 ini sudah tanggal 24 April. telat komennya, hehehehe 😆 setuju banget dg pendapat mbak fifi. sudah saatnya kaum perempuan indonesia menjadi pengawal sebuah perubahan. dalam agama, sudah sangat sering kita dengar bahwa perempuan adalah tiang negara. sebuah penghargaan betapa mulianya derajad kaum perempuan di sebuah negeri. yups, selamat berjuang meraih dan melanjutkan cita2 kartini. bravo perempuan indonesia!
============================
bravo..bravo..!! Makasih ya pak… 😀
Yari NK said:
Menurut saya nggak apa2 kok lupa dengan hari Kartini yang penting kita tidak boleh lupa dengan semangat yang ditunjukkannya. Bahkan kaum wanita masa kini harus lebih maju lagi dari ibu kita Kartini agar dapat ikut mengharumkan nama bangsa di dunia internasional…… 😀
=============================
Stujuuu pak… 😀
abnersanga said:
Biarkanlah Kebenaran di ungkapkan sampai ke ujung lorong-lorong kumuh
biarkanlah cinta kasih menjadi senjata yang paling ampuh dalam setiap peperangan di dunia yang angkuh ini
biarkanlah keberpihakan pada mereka yang lemah dan tertidas menjadi sebuah ledakan yang akan menghancurkan tembok-tembok ketidak adilan.
http://www.abnersanga.wordpress.com
damai said:
iya, benar mba phi..
selamat hari kartini..