Tag

Setiap bulan puasa tiba, selalu banyak agenda-agenda luar biasa yang menanti, salah satunya memberi makan kepada orang yang berpuasa. Iya, luar biasa, karena pahalanya Subhanallah gede.. Sudah menjadi kebiasaan bahwa untuk memberi makan para petugas dan orang-orang yang berbuka di mesjid terdekat adalah kewajiban semua warga, dengan keihklasan tentunya. Di mesjid Baiturrahman sendiri (mesjid di deket rumah, red), jadwal penyumbang ta’jil (hidangan berbuka puasa) sudah ditentukan sebelum 1 Ramadhan tiba.

Biasanya hidangan berbuka puasa ini berupa aneka macam kue-kue dan minuman menyegarkan, namun kali ini ibu membuat hidangan ta’jil yang agak berbeda dari tahun sebelumnya, yaitu berupa sekotak nasi plus lauk dan sayur seadanya. Tidak bisa dikatakan mewah, wong lauknya cuman telur rebus yang disambel dan sayurnya oseng-oseng empat sekawan (wortel, kol, buncis dan tomat hijau), tapi tak apalah untuk mengganjal perut sebelum melaksanakan shalat tarawih.

Rencana menu ta’jilan ini sudah dipersiapkan dari seminggu yang lalu, termasuk pengaturan waktu belanja, maklumlah hari-hari di bulan puasa ini terasa lebih singkat. Dari belanja perkakas makan yang akan digunakan (kotak nasi, sendok dan tempat pembungkus lauk yang kesemuanya berbahan plastik << emang sengaja dirancang untuk sekali pakai *ga perlu repot-repot balikin tempatnya, he..*), sampai belanja bahan makanan di hari minggu kemarin. Ternyata di bulan puasa pun, bukan hanya pedagang sore saja yang diserbu pembeli menjelang berbuka puasa, tetapi juga pasar tradisional yang umumnya buka di pagi hari ini. Senang rasanya melihat ibu begitu asyik memilih dan membeli bahan-bahan makanan dan bumbu dapur, “ada kesenangan tersendiri” kata ibu.

Hari Senin kemarin giliran keluarga kami yang ditugasi menyediakan ta’jil, sedari siang ibu sudah bersiap meramu segala hidangan berikut pernak-perniknya. Fi sendiri baru pulang pukul 3 sore, langsung membelikan sekotak air mineral gelas (lagi-lagi supaya praktis), dan membantu packaging *halah* he..

Kira-kira pukul 17.15 WP (Waktu Pontianak), kotak-kotak makanan segera diantar ke mesjid. Disana sudah ada beberapa orang yang sedang membersihkan mesjid dan halamannya. Dengan rona penuh syukur, petugas mesjid menerima hidangan ta’jil buatan ibu. Humm..senang ya rasanya bisa berbagi..

مَنْ فَطَّرَ صَائِماً كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لاَ يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْءٌ (رَوَاهُ التِّرمِذِيُّ وَقَالَ حَدِيثٌ حَسَنٌ

(صحيح)

“Barangsiapa yang memberi makanan berbuka bagi orang yang berpuasa, maka baginya pahala yang semisal orang yang berpuasa tersebut tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa tersebut sedikit pun.” (HR. At Tirmidzi, beliau berkata, “Hadits Hasan Shahih”)            – sumber